|
PERTIDAKSAMAAN 3x − 2 x yang memenuhi ≤x adalah… 63. Himpunan semua nilai x x 2 − 9 x + 14 ≤0 adalah… 64. Solusi dari pertidaksamaan x 2 + 2x − 8 log(x − 1) <> 5 73. Solusi untuk adalah… 5 7 > 74. Carilah solusi dari ! x−7 5+ x 0,5 log(1 − 2 x) <> 1 adalah… 76. Solusi untuk 2x − 1 6 log(x 2 − x) <> log x 2 81. Himpunan penyelesaian untuk adalah… 2 x 2 + 5x − 3 <0>5 a 2x − a > + 83. Pertidaksamaan memiliki solusi . Nilai adalah… 2 3 x 2 − 3x − 4 <0> 1 adalah… x 91. Nilai yang memenuhi x 13 x + 39 <0> 94. Solusi untuk adalah… x−2 3 x 2 − 4x + 3 ≥0 95. Himpunan penyelesaian dari adalah… x 2 − 3x ( x − 2)(3 − x ) ≥ 4( x − 2) 96. Himpunan penyelesaian dari adalah… 3x 1 3x x x− ≥+ 97. Nilai terbesar yang memenuhi adalah… 428 2 log(2 x + 7) > 2 98. Solusi dari adalah… x +x ≤2 99. Solusi untuk adalah… x 2 − 4x + 4 − 2x + 3 ≥ 0 100. Solusi untuk adalah… ( x + 5) x ≤ 2( x 2 + 2) adalah… 101. Himpunan penyelesaian dari 3x 2 + 7 x − 14 ≥2 102. Himpunan penyelesaian dari adalah… x 2 + 3x − 4 3 log(2 x − 3) + 3 log x <> 0 adalah… x 104. Nilai yang memenuhi “A Tribute To Mathematics” 8 1000 SOAL UNTUK MATEMATIKA log x − x log 2 > 0 2 x yang memenuhi 105. Nilai adalah… 2x + 7 x ≥ 1 adalah… 106. Nilai yang memenuhi x −1 x 2 − 2x − 3 ≥0 memiliki penyelesaian… 107. Pertidaksamaan x −1 2 5 > 108. Solusi dari adalah… x −3 6+ x x−2 > 1! 109. Carilah solusi untuk x −1 5x − 1 ≥ 1! 110. Carilah solusi untuk x+2 x 2 − 3 x − 18 <> 5 , maka nilai a adalah…
“A Tribute To Mathematics” 24 1000 SOAL UNTUK MATEMATIKA PELUANG 327. Bilangan terdiri dari tiga angka disusun dari angka 2, 3, 5, 6, 7, 9. Banyaknya bilangan dengan angka-angka yang berlainan dan lebih kecil dari 400 adalah… 328. Dari sekelompok remaja terdiri dari 10 pria dan 7 wanita, dipilih dua pria dan tiga wanita. Maka banyaknya cara pemilihan adalah… 329. Banyaknya segtiga yang dapat dibuat dari 7 titik tanpa ada tiga titik yang terletak segaris adalah… 330. Seorang murid diminta mengerjakan 9 dari 10 soal. Tapi soal nomor 1-5 wajib dikerjakan. Banyaknya pilihan yang bisa diambil murid adalah… 331. Seorang murid diminta mengerjakan 5 dari 6 soal. Tapi soal nomor 1 wajib dikerjakan. Banyaknya pilihan yang bisa diambil murid adalah… 332. Dari angka 3, 5, 6, 7 dan 9 akan dibuat bilangan yang terdiri atas tiga angka yang berbeda. Banyaknya bilangan-bilangan tersebut yang kurang dari 400 adalah… 333. Dari 12 orang yang terdiri dari 8 pria dan 4 wanita akan dibentuk kelompok kerja yang beranggotakan 4 orang. Jika dalam kelompok kerja itu minimal terdapat 2 pria, maka banyaknya cara membentuk kelompok adalah… 334. Lima pria dan empat wanita menjadi calon dalam pemilihan perwakilan yang terdiri dari 6 orang. Banyaknya cara apabila sekurang-kurangnya terpilih 3 pria adalah… 335. Sebuah panitia beranggota 4 orang akan dipilih dari 4 pria dan 7 wanita. Bila sekurang- kurangnya 2 wanita diharuskan ada. Berapa banyak cara untuk membentuk panitia tersebut?
Pagi ini, kami, 5 orang pembuat blog ini, mengikuti Olimpiade Matematika yang diselenggarakan di STAIN Tulungagung. Kami, juga bersama anak2 Manduta lainnya, sepakat memakai seragam almamater. Dari Man2 sendiri, yang mengikuti ajang ini, cukup banyak, kira-kira 45 anak. Yang Mengikuti ajang ini, tidak hanya berasal dari Tulungagung saja, tapi ada yang dari Kediri, Trenggalek, dll... Jadi, persaingannya benar2 ketat, karena dari jumlah anak 250, hanya 50 anak yang lolos babak semifinal.... Acara ini dimulai agak molor (yang harusnya jam 7.30 jadi 8.30), itupun tidak langsung mengerjalkan soal, tapi masih ada upacara pembukaan. Setelah acara resmi dibuka, baru Kami semua dipersilahkan cari2 ruangan... Kami, setelah menemukan ruangan masing2 tentunya, diberi waktu untuk mengisi LJK dulu, kira2 15 menit, lalu mengerjakan 50 soal pilihan ganda dalam waktu (kira2)120 menit. Jam 11.45-an kami selesai mengerjakan soal, lalu kami diminta untuk berkumpul dulu, untuk diberi sertifikat & snack, juga ada acara pembagian doorprize dan pertunjukan teater dari Anak2 STAIN untuk menunggu pengunguman hasil tes yang akan diumumkan jam 1 siang. Akhirnya, setelah lama nunggu, pengungumannya keluar... Dari kami berlima, hanya Aziz Ainun najib yang lolos... Tapi kalo dari Man2, ada sekitar 6 anak yang lolos. Teman2 kami yang lolos itu, masih akan melanjutkan perjuangannya besok (28/12), di tempat yang sama, yaitu satu2nya perguruan tinggi negeri di Tulungagung, STAIN Tulungagung. Doakan semoga ada yang jadi juara dari Man2, ya....
1.Seorang bernama "x" ingin menukarkan uang Rp.2000,- nya dengan uang logam Rp.50,Rp.100,Rp.200. Berapa banyak cara si "x" menukarkan uangnya itu? 2.Sekelompok burung dimasukkan tujuh tujuh ke dalam beberapa buah sangkar, ternyata tersisa 1 burung yang tidak masuk ke sangkar. Namun bila dimasukkan empat empat ke dalam beberapa buah sangkar, ternyata malah ada 1 sangkar yang tidak terisi Tentukan banyaknya burung yang ada! a.29 c.36 b.35 d.40 3. Tentukan nilai !
1. dan adalah bilangan 3 angka. dari adalah dan dari adalah . Tentukan banyak digit hasil . 2. Jika dari kg campuran adalah gula, tentukan berapa kg air yang harus diuapkan untuk memperoleh campuran yang adalah gula. 3. Diberikan . Jika adalah bilangan bulat, tentukan banyaknya nilai yang mungkin. 4. Diberikan , , . Tentukan nilai . 5. Jika , hitunglah nilai dari . 6. Diberikan sistem persamaan linear Dimana sistem persamaan tersebut memiliki solusi tak berhingga. Tentukan nilai . 7. Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang paling kecil hingga yang paling besar. 8. Hitunglah nilai dari . 9. Tentukan banyak digit dari . 10. Diberikan bilangan real , yang memenuhi . Tentukan .
Aku adalah mentari yang menghangatkan Aku adalah hujan, pembawa berkah dan pesan Aku adalah bulan, bersinar lembut dan menenangkan Aku adalah bintang penunjuk arah Aku adalah bebatuan alam, saksi bisu Aku adalah air pemberi kehidupan Aku adalah gunung sumber kedamaian Aku adalah padang rumput hijau pemberi makanan Aku adalah hutan tropis, sumber kekayaan Aku adalah kabut, yang memberi perlindungan Aku adalah udara tanpa rasa Aku adalah angin menyejukkan Aku adalah tanah tempatmu berpijak Aku adalah jawaban…… Pada akhir nanti…. Akulah jawabanmu….. Saat bintang tak tampak bersinar.. Sinarku kan temanimu… Saat kau goyah di tengah ketidakpastian.. Aku kan menjadi pijakkanmu… Aku kan di sini menunggumu.. Sementara kau berkelana dengan waktu.. Sampai hari itu tiba… Dimana pagi membangunkan tidurmu.. Dimana malam tak bersahabat telah pergi kau tinggalkan Saat itu.. Kita kan bersama sama di tempat tersebut…. Dimana kita yang terpisah disatukan kembali.. Menjadi bagian dari unsur dunia seutuhnya…. Aku bagian dari alam… Dan kupercaya… Dirimu juga bagian dari semua itu….. Semua tentang aku…. saat itu kulihat dirimu… satu bersinar, kecil menggoda.. terang diantara saudara lain.. oase ditengah kegelapan malam… kaukah disana ? slalu dengarkan… kaukah disana ? perwujudan semuanya…. Kau… Berputar keras.. Buatku pusing kepala… Entah di depan.. Belakang..samping… Menghilang… Tapi… Kau selalu disana.. Terangmu kecil, slalu menerangiku.. Kaukah itu …? Oase dikala malam tiba.. Tiap hari.. Mulai detik ini.. Kita terus berjumpa.. Takan terpisahkan…
Putri malu.. Putri malu… Hijau daun kecil, mungil jiwa yang kuat… Berdiri tegak sampai hal itu terjadi.. Putriku tak ingin disentuh.. Merunduk.. Menutup.. Tak ingin melihat… Putriku tak indah lagi.. Begitu terus setiap ku usik.. Putriku..jangan tinggalkan daku… Tetaplah bersamaku… Ayo sini.. Kubimbing dirimu.. Tak perlu malu..! HUP.. Kutangkap sayapmu, Kau takkan bisa bergerak ! Tawa gelak berderai indah.. Ayo, jangan malu putriku.. Putri mulai terbiasa.. Tapi takkan mampu menahan.. Putriku tetaplah akan malu, Biar kutahan.. Tak mengerti dia ! Bila kulepas, Dia kan menjadi putri maluku… Sayang beribu sayang… Putri malu tak mungkin berani.. Tunggu…SADARLAH..!! Putri malu harus tetap menjadi putri maluku…, Bergerak perlahan… Menahan segala rangsangan.. Tak terbayang indahnya.. Tak terkira senangnya… Keindahan tiada tara.. Lihat… Sadari… Tegar dibawah tekanan… Siksaan… Lihat warnanya…siksa.. Hijau muda meredup.. Muncul hijau tua.. Rintangan tak masalah, Putri malu, putri sesungguhnya… Kembali bangun setelah tertidur… Menahan semua rintangan… Seperti manusia… Putri malu lebih berani.. Menjalani semua… Putri maluku terindah Inspirasi terindah .. Dalam kehidupan… ingin lihat keajaiban…? Sinar datang menembus celah.. Yang tak ada… HOPLA…!!! Terang benderang !!! HOPLA…!! Awan tak senang.. Ayo minggir mentari ! Tak sudi sinarmu menerobos dedaunan terang.. Suasana sedih tak ada keajaiban.. Daun – daun berguguran… Menunggu… Keajaiban tiba..! Angin… Ya angin… Paling netral, tetap berhembus.. Hopla tak terjadi lagi,.. Mungkin nanti.. Yap ..!! HOPLA terjadi.. Tak kuat … Pasti terjadi..! Angina semilir titik – titik.. Tiupan takan berhenti.. Goyang sana.. Goyang sini.. Saun menari.. Hoopla bertahan.. Dikelitik angina titik – titik.. Hoplah meredup.. Diguncang angin.. Daun kering cuma tertawa.. Menari – nari.. Tak berguna tapi tetap gembira… KEHIDUPAN baru dimulai…. !! Aku adalah rumah .. Pondok hidup yang menaungi Kuteduhi semua yang bernaung padaku Kulindungi mereka dengan senjataku Aku adalah ALAM Tempat kau tinggal dan mengadu Aku adalah AKU Takan tergantikan oleh yang lain……
A. Huruf Abjad- Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.
Huruf | Nama | Huruf | Nama | Huruf | Nama |
---|
A a | a | J j | je | S s | es | B b | be | K k | ka | T t | te | C c | ce | L l | el | U u | u | D d | de | M m | em | V v | fe | E e | e | N n | en | W w | we | F f | ef | O o | o | X x | eks | G g | ge | P p | pe | Y y | ye | H h | ha | Q q | ki | Z z | zet | I i | i | R r | er |
|
|
B. Huruf Vokal- Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.
Huruf Vokal | Contoh Pemakaian dalam Kata |
---|
Di Awal | Di Tengah | Di Akhir |
---|
a | api | padi | lusa | e* | enak | petak | sore |
| emas | kena | tipe | i | itu | simpan | murni | o | oleh | kota | radio | u | ulang | bumi | ibu |
- * Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
- Misalnya:
- Anak-anak bermain di teras (téras).
- Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah.
- Kami menonton film seri (séri).
- Pertandingan itu berakhir seri.
C. Huruf Konsonan- Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf Konsonan | Contoh Pemakaian dalam Kata |
---|
Di Awal | Di Tengah | Di Akhir |
---|
b | bahasa | sebut | adab | c | cakap | kaca | – | d | dua | ada | abad | f | fakir | kafir | maaf | g | guna | tiga | balig | h | hari | saham | tuah | j | jalan | manja | mikraj | k | kami | paksa | sesak |
| – | rakyat* | bapak* | l | lekas | alas | kesal | m | maka | kami | diam | n | nama | anak | daun | p | pasang | apa | siap | q** | Quran | Furqan | – | r | raih | bara | putar | s | sampai | asli | lemas | t | tali | mata | rapat | v | varia | lava | – | w | wanita | hawa | – | x** | xenon | – | – | y | yakin | payung | – | z | zeni | lazim | juz |
- * Huruf k di sini melambangkan bunyi hamzah.
- ** Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.
D. Diftong- Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
Huruf Diftong | Contoh Pemakaian dalam Kata |
---|
Di Awal | Di Tengah | Di Akhir |
---|
ai | ain | syaitan | pandai | au | aula | saudara | harimau | oi | – | boikot | amboi |
E. Gabungan Huruf Konsonan- Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy.
Gabungan Huruf Konsonan | Contoh Pemakaian dalam Kata |
---|
Di Awal | Di Tengah | Di Akhir |
---|
kh | khusus | akhir | tarikh | ng | ngilu | bangun | senang | ny | nyata | hanyut | – | sy | syarat | isyarat | arasy |
F. Pemenggalan Kata1. | Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut: |
| a. | Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan kata itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. |
| Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah |
| Huruf diftong ai, au, dan oi tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf itu. |
| Misalnya: au-la | bukan | a-u-la | sau-da-ra | bukan | sa-u-da-ra | am-boi | bukan | am-bo-i |
| b. | Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. |
| Misalnya: - ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir
| c. | Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan. |
| Misalnya: - man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, Ap-ril, bang-sa, makh-luk
| d. | Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. |
| Misalnya: - in-strumen, ul-tra, in-fra, bang-krut, ben-trik, ikh-las
| 2. | Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris. |
| Misalnya: - makan-an, me-rasa-kan, mem-bantu, pergi-lah
|
| Catatan: a. | Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal. | b. | Akhiran -i tidak dipenggal. (Lihat keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 1.) | c. | Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan sebagai berikut. |
| Misalnya: te-lun-juk, si-nam-bung, ge-li-gi |
| 3. | Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan kata dapat dilakukan (1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a, 1b, 1c, dan 1d di atas. |
| Misalnya: - bio-grafi, bi-o-gra-fi
- foto-grafi, fo-to-gra-fi
- intro-speksi, in-tro-spek-si
- kilo-gram, ki-lo-gram
- kilo-meter, ki-lo-me-ter
- pasca-panen, pas-ca-pa-nen
|
|
Keterangan:- Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbangan khusus.
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar1. | Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. |
| Misalnya: - Dia mengantuk.
- Apa maksudnya?
- Kita harus bekerja keras.
- Pekerjaan itu belum selesai.
| 2. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. |
| Misalnya: - Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
- Bapak menasihatkan, "Berhati-hatilah, Nak!"
- "Kemarin engkau terlambat," katanya.
- "Besok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat".
| 3. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. |
| Misalnya: - Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen
- Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
- Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
| 4. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. |
| Misalnya: - Mahaputra Yamin
- Sultan Hasanuddin
- Haji Agus Salim
- Imam Syafii
- Nabi Ibrahim
|
| Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. |
| Misalnya: - Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
- Tahun ini ia pergi naik haji.
| 5. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. |
| Misalnya: - Wakil Presiden Adam Malik
- Perdana Menteri Nehru
- Profesor Supomo
- Laksamana Muda Udara Husen Sastranegara
- Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
- Gubernur Irian Jaya
|
| Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat. |
| Misalnya: - Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
- Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
| 6. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. |
| Misalnya: - Amir Hamzah
- Dewi Sartika
- Wage Rudolf Supratman
- Halim Perdanakusumah
- Ampere
|
| Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran. |
| Misalnya: - mesin diesel
- 10 volt
- 5 ampere
| 7. | Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. |
| Misalnya: - bangsa Indonesia
- suku Sunda
- bahasa Inggris
|
| Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. |
| Misalnya: - mengindonesiakan kata asing
- keinggris-inggrisan
| 8. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. |
| Misalnya: bulan Agustus | hari Natal | bulan Maulid | Perang Candu | hari Galungan | tahun Hijriah | hari Jumat | tarikh Masehi |
- hari Lebaran
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
|
| Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. |
| Misalnya: - Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
- Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
| 9. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. |
| Misalnya: Asia Tenggara | Kali Brantas | Banyuwangi | Lembah Baliem | Bukit Barisan | Ngarai Sianok | Cirebon | Pegunungan Jayawijaya | Danau Toba | Selat Lombok | Daratan Tinggi Dieng | Tanjung Harapan | Gunung Semeru | Teluk Benggala | Jalan Diponegoro | Terusan Suez | Jazirah Arab |
|
| Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. |
| Misalnya: - berlayar ke teluk
- mandi di kali
- menyeberangi selat
- pergi ke arah tenggara
|
| Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis. |
| Misalnya: - garam inggris
- gula jawa
- kacang bogor
- pisang ambon
| 11. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. |
| Misalnya: - Republik Indonesia
- Majelis Permusyawaratan Rakyat
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
- Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
- Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
|
| Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. |
| Misalnya: - menjadi sebuah republik
- beberapa badan hukum
- kerja sama antara pemerintah dan rakyat
- menurut undang-undang yang berlaku
| 12. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. |
| Misalnya: - Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
- Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
- Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
| 13. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. |
| Misalnya: - Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
- Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
- Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
- Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".
| 14. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. |
| Misalnya: Dr. | doktor | M.A. | master of arts | S.H. | sarjana hukum | S.S. | sarjana sastra | Prof. | profesor | Tn. | tuan | Ny. | nyonya | Sdr. | saudara |
| 15. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. |
| Misalnya: - "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
- Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
- Surat Saudara sudah saya terima.
- "Silakan duduk, Dik!" kata Ucok.
- Besok Paman akan datang.
- Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
- Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
|
| Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan. |
| Misalnya: - Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
- Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
| 16. | Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. |
| Misalnya: - Sudahkah Anda tahu?
- Surat Anda telah kami terima.
|
B. Huruf Miring1. | Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. |
| Misalnya: - majalah Bahasa dan Kesusastraan
- buku Negarakertagama karangan Prapanca
- surat kabar Suara Karya
| 2. | Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. |
| Misalnya: - Huruf pertama kata abad ialah a.
- Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
- Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
- Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.
| 3. | Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. |
| Misalnya: - Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
- Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini.
- Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi 'pandangan dunia'.
|
| Tetapi: - Negara itu telah mengalami empat kudeta.
|
- Catatan:
- Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.
A. Kata DasarKata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. | Misalnya: - Ibu percaya bahwa engkau tahu.
- Kantor pajak penuh sesak.
- Buku itu sangat tebal.
|
B. Kata Turunan1. | Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. |
| Misalnya: - bergeletar
- dikelola
- penetapan
- menengok
- mempermainkan
| 2. | Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 5.) |
| Misalnya: - bertepuk tangan
- garis bawahi
- menganak sungai
- sebar luaskan
| 3. | Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. (Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 5.) |
| Misalnya: - menggarisbawahi
- menyebarluaskan
- dilipatgandakan
- penghancurleburan
| 4. | Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. |
| Misalnya: adipati | mahasiswa | aerodinamika | mancanegara | antarkota | multilateral | anumerta | narapidana | audiogram | nonkolaborasi | awahama | Pancasila | bikarbonat | panteisme | biokimia | paripurna | caturtunggal | poligami | dasawarsa | pramuniaga | dekameter | prasangka | demoralisasi | purnawirawan | dwiwarna | reinkarnasi | ekawarna | saptakrida | ekstrakurikuler | semiprofesional | elektroteknik | subseksi | infrastruktur | swadaya | inkonvensional | telepon | introspeksi | transmigrasi | kolonialisme | tritunggal | kosponsor | ultramodern |
|
- Catatan:
(1) | Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). |
| Misalnya: - non-Indonesia
- pan-Afrikanisme
| (2) | Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. |
| Misalnya: - Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
- Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
|
C. Kata UlangBentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. | Misalnya: - anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, mata-mata, hati-hati, undang-undang, biri-biri, kupu-kupu, kura-kura, laba-laba, sia-sia, gerak-gerik, huru-hara, lauk-pauk, mondar-mandir, ramah-tamah, sayur-mayur, centang-perenang, porak-poranda, tunggang-langgang, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, menulis-nulis, terus-menerus, tukar-menukar, hulubalang-hulubalang, bumiputra-bumiputra
|
D. Gabungan Kata1. | Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. |
| Misalnya: - duta besar, kambing hitam, kereta api cepat luar biasa, mata pelajaran, meja tulis, model linear, orang tua, persegi panjang, rumah sakit umum, simpang empat.
| 2. | Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. |
| Misalnya: - alat pandang-dengar, anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak kami, watt-jam, orang-tua muda
| 3. | Gabungan kata berikut ditulis serangkai. |
| Misalnya: - acapkali, adakalanya, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, darmasiswa, dukacita, halalbihalal, hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabasa, kilometer, manakala, manasuka, mangkubumi, matahari, olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, sastramarga, saputangan, saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela, sukaria, syahbandar, titimangsa, wasalam
|
E. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya- Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
- Misalnya:
- Apa yang kumiliki boleh kauambil.
- Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
F. Kata Depan di, ke, dan dari- Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
(Lihat juga Bab III, Pasal D, Ayat 3.)
- Misalnya:
- Kain itu terletak di dalam lemari.
- Bermalam sajalah di sini.
- Di mana Siti sekarang?
- Mereka ada di rumah.
- Ia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
- Ke mana saja ia selama ini?
- Kita perlu berpikir sepuluh tahun ke depan.
- Mari kita berangkat ke pasar.
- Saya pergi ke sana-sini mencarinya.
- Ia datang dari Surabaya kemarin.
- Catatan:
- Kata-kata yang dicetak miring di bawah ini ditulis serangkai.
- Si Amin lebih tua daripada si Ahmad.
- Kami percaya sepenuhnya kepadanya.
- Kesampingkan saja persoalan yang tidak penting itu.
- Ia masuk, lalu keluar lagi.
- Surat perintah itu dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1966.
- Bawa kemari gambar itu.
- Kemarikan buku itu.
- Semua orang terkemuka di desa itu hadir dalam kenduri itu.
G. Kata si dan sangKata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: - Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
- Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim.
|
H. Partikel1. | Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. |
| Misalnya: - Bacalah buku itu baik-baik.
- Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia.
- Apakah yang tersirat dalam surat itu?
- Siapakah gerangan dia?
- Apatah gunanya bersedih hati?
| 2. | Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. |
| Misalnya: - Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
- Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan.
- Jangan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
- Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.
|
| Catatan: - Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun ditulis serangkai.
- Misalnya:
- Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
- Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu.
- Baik para mahasiswa maupun mahasiswi ikut berdemonstrasi.
- Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
- Walaupun miskin, ia selalu gembira.
| 3. | Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. |
| Misalnya: - Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
- Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
- Harga kain itu Rp 2.000 per helai.
|
I. Singkatan dan Akronim1. | Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. |
| a. | Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik. |
| Misalnya:
|
|
---|
A.S. Kramawijaya | Muh. Yamin | Suman Hs. | Sukanto S.A. | M.B.A. | master of business administration | M.Sc. | master of science | S.E. | sarjana ekonomi | S.Kar. | sarjana karawitan | S.K.M. | sarjana kesehatan masyarakat | Bpk. | bapak | Sdr. | saudara | Kol. | kolonel |
| b. | Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. |
| Misalnya:
|
|
---|
DPR | Dewan Perwakilan Rakyat | PGRI | Persatuan Guru Republik Indonesia | GBHN | Garis-Garis Besar Haluan Negara | SMTP | Sekolah Menengah Tingkat Pertama | PT | Perseroan Terbatas | KTP | Kartu Tanda Penduduk |
| c. | Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. |
| Misalnya:
|
|
---|
dll. | dan lain-lain | dsb. | dan sebagainya | dst. | dan seterusnya | hlm. | halaman | sda. | sama dengan atas | Yth. (Sdr. Moh. Hasan) | Yang terhormat (Sdr. Moh. Hasan) |
| Tetapi: | a.n. | atas nama | d.a. | dengan alamat | u.b. | untuk beliau | u.p. | untuk perhatian | s.d. | sampai dengan |
| d. | Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. |
| Misalnya:
|
|
---|
Cu | kuprum | TNT | trinitrotoluen | cm | sentimeter | kVA | kilovolt-ampere | l | liter | kg | kilogram | Rp (5.000,00) | (lima ribu) rupiah |
|
| 2. | Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. |
| a. | Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. |
| Misalnya:
|
|
---|
ABRI | Angkatan Bersenjata Republik Indonesia | LAN | Lembaga Administrasi Negara | PASI | Persatuan Atletik Seluruh Indonesia | IKIP | Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan | SIM | Surat Izin Mengemudi |
| b. | Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. |
| Misalnya:
|
|
---|
Akabri | Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia | Bappenas | Badan Perencanaan Pembangunan Nasional | Iwapi | Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia | Kowani | Kongres Wanita Indonesia | Sespa | Sekolah Staf Pimpinan Administrasi |
| c. | Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil |
| Misalnya:
|
|
---|
pemilu | pemilihan umum | radar | radio detecting and ranging | rapim | rapat pimpinan | rudal | peluru kendali | tilang | bukti pelanggaran |
|
|
- Catatan:
- Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut:
- Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazin pada kata Indonesia
- Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.
J. Angka dan Lambang Bilangan1. | Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. |
| Angka Arab | : | 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 | Angka Romawi | : | I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000) |
Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini. | 2. | Angka digunakan untuk menyatakan: (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas |
| Misalnya: - 0,5 sentimeter
- 5 kilogram
- 4 meter persegi
- 10 liter
| - 1 jam 20 menit
- pukul 15.00
- tahun 1928
- 17 Agustus 1945
| - Rp5.000,00
- US$3.50*
- $5.10*
- ¥100
- 2.000 rupiah
| - 50 dolar Amerika
- 10 paun Inggris
- 100 yen
- 10 persen
- 27 orang
|
* tanda titik di sini merupakan tanda desimal. | 3. | Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. |
| Misalnya: - Jalan Tanah Abang I No. 15
- Hotel Indonesia, Kamar 169
| 4. | Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. |
| Misalnya: - Bab X, Pasal 5, halaman 252
- Surah Yasin: 9
| 5. | Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut: |
| a. | Bilangan utuh |
| Misalnya: dua belas dua puluh dua dua ratus dua puluh dua |
| 12 22 222 |
| b. | Bilangan pecahan |
| Misalnya: setengah tiga perempat seperenam belas tiga dua pertiga seperseratus satu persen satu dua persepuluh | 1/2 3/4 1/16 3 2/3 1/100 1% 1,2 |
| 6. | Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut. |
| Misalnya: - Paku Buwono X
- pada awal abad XX
- dalam kehidupan pada abad ke-20 ini
- lihat Bab II, Pasal 5
- dalam bab ke-2 buku itu
| - di daerah tingkat II itu
- di tingkat kedua gedung itu
- di tingkat ke-2 itu
- kantornya di tingkat II itu
|
| 7. | Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti |
| Misalnya: tahun '50-an uang 5000-an lima uang 1000-an | (tahun lima puluhan) (uang lima ribuan) (lima uang seribuan) |
| 8. | Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, sperti dalam perincian dan pemaparan. |
| Misalnya: - Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
- Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.
- Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang memberikan suara blangko.
- Kendaraan yang ditempah untuk pengangkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo.
| 9. | Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. |
| Misalnya: - Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
- Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.
|
| Bukan: - 15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
- Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo.
| 10. | Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. |
| Misalnya: - Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
- Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang.
| 11. | Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. |
| Misalnya: - Kantor kami mempunya dua puluh orang pegawai.
- DI lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.
|
| Bukan: - Kantor kamu mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai.
- Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan majalah.
| 12. | Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. |
| Misalnya: - Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).
- Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah.
|
|
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar. - Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti: reshuffle, shuttle cock, I'exploitation de l'homme par I'homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
- Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Kaidah ejaanKaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu sebagai berikut.
|
|
|
---|
aa (Belanda) menjadi a |
| paal baal octaaf | pal bal oktaf | ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e |
| aerobe aerodinamics | aerob aerodinamika | ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e |
| haemoglobin haematite | hemoglobin hematit | ai tetap ai |
| trailer caisson | trailer kaison | au tetap au |
| audiogram autotroph tautomer hydraulic caustic | audiogram autotrof tautomer hidraulik kaustik | c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k |
| calomel construction cubic coup classification crystal
| kalomel konstruksi kubik kup klasifikasi kristal | c di muka e, i, oe, dan y menjadi s |
| central cent cybernetics circulation cylinder coelom | sentral sen sibernetika sirkulasi silinder selom | cc di muka o, u, dan konsonan menjadi k |
| accomodation acculturation acclimatization accumulation acclamation | akomodasi akulturasi aklimatisasi akumulasi aklamasi | cc di muka e dan i menjadi ks |
| accent accessoryv vaccine | aksen aksesori vaksin | cch dan ch di muka a, o, dan konsonan menjadi k |
| saccharin charisma cholera chromosome technique | sakarin karisma kolera kromosom teknik | ch yang lafalnya s atau sy menjadi s |
| echelon machine | eselon mesin | ch yang lafalnya c menjadi c |
| check China | cek Cina | ç (Sanskerta) menjadi s |
| çabda çastra | sabda sastra | e tetap e |
| effect description synthesis | efek deskripsi sintesis | ea tetap ea |
| idealist habeas | idealis habeas | ee (Belanda) menjadi e |
| stratosfeer systeem | stratosfer sistem | ei tetap ei |
| eicosane eidetic einsteinium | eikosan eidetik einsteinium | eo tetap eo |
| stereo geometry zeolite | stereo geometri zeolit | eu tetap eu |
| neutron eugenol europium | neutron eugenol europium | f tetap f |
| fanatic factor fossil | fanatik faktor fosil | gh menjadi g |
| sorghum | sorgum | gue menjadi ge |
| igue gigue | ige gige | i pada awal suku kata di muka vokal tetap i |
| iambus ion iota | iambus ion iota | ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i |
| politiek riem | politik rim | ie tetap ie jika lafalnya bukan i |
| variety patient efficient | varietas pasien efisien | kh (Arab) tetap kh |
| khusus akhir
| khusus akhir
| ng tetap ng |
| contingent congress linguistics | kontingen kongres linguistik | oe (oi Yunani) menjadi e |
| oestrogen oenology foetus | estrogen enologi fetus | oo (Belanda) menjadi o |
| cartoon proof pool | kartun pruf pul | oo (vokal ganda) tetap oo |
| zoology coordination | zoologi koordinasi | ou menjadi u jika lafalnya u |
| gouverneur coupon contour | gubernur kupon kontur | ph menjadi f |
| phase physiology spectograph | fase fisiologi spektograf | ps tetap ps |
| pseudo psychiatry psychosomatic | pseudo psikiatri psikosomatik | pt tetap pt |
| pterosaur pteridology ptyalin | pterosaur pteridologi ptialin | q menjadi k |
| aquarium frequency equator | akuarium frekuensi ekuator | rh menjadi r |
| rhapsody rhombus rhythm rhetoric | rapsodi rombus ritme retorika | sc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi sk |
| scandium scotapia scutella sclerosis scriptie | skandium skotapia skutela sklerosis skripsi | sc di muka e, i, dan y menjadi s |
| scenography scintillation scyphistoma | senografi sintilasi sifistoma | sch di muka vokal menjadi sk |
| schema schizophrenia scholasticism | skema skizofrenia skolastisisme | t di muka i menjadi s jika lafalnya s |
| ratio action patient | rasio aksi pasien | th menjadi t |
| theocracy orthography thiopental thrombosis methode | teokrasi ortografi tiopental trombosis metode | u tetap u |
| unit nucleolus structure institute | unit nukleolus struktur institut | ua tetap ua |
| dualisme aquarium | dualisme akuarium | ue tetap ue |
| suede duet | sued duet | ui tetap ui |
| equinox conduite | ekuinoks konduite | uo tetap uo |
| fluorescein quorum quota | fluoresein kuorum kuota | uu menjadi u |
| prematuur vacuum | prematur vakum | v tetap v |
| vitamin television cavalry | vitamin televisi kavaleri | x pada awal kata tetap x |
| xanthate xenon xylophone | xantat xenon xilofon | x pada posisi lain menjadi ks |
| executive taxi exudation latex | eksekutif taksi eksudasi lateks | xc di muka e dan i menjadi ks |
| exception excess excision excitation | eksepsi ekses eksisi eksitasi | xc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi ksk |
| excavation excommunication excursive exclusive | ekskavasi ekskomunikasi ekskursif eksklusif | y tetap y jika lafalnya y |
| yakitori yangonin yen yuan | yakitori yangonin yen yuan | y menjadi i jika lafalnya i |
| yttrium dynamo propyl psychology | itrium dinamo propil psikologi | z tetap z |
| zenith zirconium zodiac zygote | zenith zirkonium zodiak zigot |
Konsonan gandaKonsonan ganda menjadi konsonan tunggal kecuali kalau dapat membingungkan. Misalnya: gabbro accu effect commision ferrum solfeggio | gabro aki efek komisi ferum solfegio | tetapi: | mass | massa |
Catatan- Unsur pungutan yang sudah lazim dieja secara Indonesia tidak perlu lagi diubah
- Misalnya: kabar, sirsak, iklan, perlu, bengkel, hadir.
- Sekalipun dalam ejaan yang disempurnakan huruf q dan x diterima sebagai bagian abjad bahasa Indonesia, kedua huruf itu diindonesiakan menurut kaidah yang terurai di atas. Kedua huruf itu digunakan dalam penggunaan tertentu saja seperti dalam pembedaan nama dan istilah khusus.
Akhiran asingDi samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar, efek, dan implemen.
|
|
|
---|
-aat (Belanda) menjadi -at |
| advokaat | advokat | -age menjadi -ase |
| percentage etalage | persentase etalase | -al, -eel (Belanda) menjadi -al |
| structural, structureel formal, formeel normal, normaal | struktural formal normal | -ant menjadi -an |
| accountant informant | akuntan informan | -ary, -air (Belanda) menjadi -er |
| complementary, complementair primary, primair secondary, secundair | komplementer primer sekunder | -(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si |
| action, actie publication, publicatie | aksi publikasi | -eel (Belanda) menjadi -el |
| ideëel materieel moreel | ideel materiel morel | -ein tetap -ein |
| casein protein | kasein protein | -ic, -ics, -ique, -iek, -ica (Belanda) menjadi -ik, -ika |
| logic, logica phonetics, phonetiek physics, physica dialectics, dialektica technique, techniek | logika fonetik fisika dialektika teknik | -ic, -isch (adjektiva Belanda) menjadi -ik |
| electronic, electronisch mechanic, mechanisch ballistic, ballistisch | elektronik mekanik balistik | -ical, -isch (Belanda) menjadi -is |
| economical, economisch practical, practisch logical, logisch | ekonomis praktis logis | -ile, iel menjadi -il |
| percentile, percentiel mobile, mobiel | -ism, -isme (Belanda) menjadi -isme |
| modernism, modernisme communism, communisme | modernisme komunisme | -ist menjadi -is |
| publicist egoist | publisis egois | -ive, -ief (Belanda) menjadi -if |
| descriptive, descriptief demonstrative, demonstratief | deskriptif demonstratif | -logue menjadi -log |
| catalogue dialogue | katalog dialog | -logy, -logie (Belanda) menjadi -logi |
| technology, technologie physiology, physiologie analogy, analogie | teknologi fisiologi analogi | -loog (Belanda) menjadi -log |
| analoog epiloog | analog epilog | -oid, -oide (Belanda) menjadi -oid |
| hominoid, hominoide anthropoid, anthropoide | hominoid anthropoid | -oir(e) menjadi -oar |
| trottoir repertoire | trotoar repertoar | -or, -eur (Belanda) menjadi -ur, -ir |
| director, directeur inspector, inspecteur amateur formateur | direktur inspektur amatir formatur | -or tetap -or |
| dictator corrector | diktator korektor | -ty, -teit (Belanda) menjadi -tas |
| university, universiteit quality, qualiteit | universitas kualitas | -ure, -uur (Belanda) menjadi -ur |
| structure, struktuur premature, prematuur | struktur prematur |
A. Tanda Titik (.)1. | Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. |
| Misalnya: - Ayahku tinggal di Solo.
- Biarlah mereka duduk di sana.
- Dia menanyakan siapa yang akan datang.
- Hari ini tanggal 6 April 1973.
- Marilah kita mengheningkan cipta.
- Sudilah kiranya Saudara mengabulkan permohonan ini.
| 2. | Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. |
| Misalnya: a. | III. | Departemen Dalam Negri | A. | Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa | B. | Direktorat Jendral Agraria 1. |
b. | 1. | Patokan Umum |
| 1.1 | Isi Karangan |
| 1.2 | Ilustrasi |
|
| 1.2.1 | Gambar Tangan |
|
| 1.2.2 | Tabel |
|
| 1.2.3 | Grafik |
|
| Catatan: Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf. | 3. | Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. |
| Misalnya: - pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
| 4. | Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. |
| Misalnya: - 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
- 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
- 0.0.30 jam (30 detik)
| 5. | Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. |
| Misalnya: - Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
| 6a. | Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. |
| Misalnya: - Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
- Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
| 6b. | Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. |
| Misalnya: - Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
- Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
- Nomor gironya 5645678.
| 7. | Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. |
| Misalnya: - Acara Kunjungan Adam Malik
- Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD'45)
- Salah Asuhan
| 8. | Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat. |
| Misalnya: - Jalan Diponegoro 82
- Jakarta (tanpa titik)
- 1 April 1985 (tanpa titik)
- Yth. Sdr. Moh. Hasan (tanpa titik)
- Jalan Arif 43 (tanpa titik)
- Palembang (tanpa titik)
- Atau:
- Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)
- Jalan Cikini 71 (tanpa titik)
- Jakarta (tanpa titik)
|
|
B. Tanda Koma (,)1. | Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. |
| Misalnya: - Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
- Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
- Satu, dua, ... tiga!
| 2. | Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. |
| Misalnya: - Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
- Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
| 3a. | Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. |
| Misalnya: - Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
- Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
| 3b. | Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya. |
| Misalnya: - Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
- Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
- Dia tahu bahwa soal itu penting.
| 4. | Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. |
| Misalnya: - ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
- ... Jadi, soalnya tidak semudah itu.
| 5. | Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. |
| Misalnya: - O, begitu?
- Wah, bukan main!
- Hati-hati, ya, nanti jatuh.
| 6. | Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. (Lihat juga pemakaian tanda petik, Bab V, Pasal L dan M.) |
| Misalnya: - Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
- "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus."
| 7. | Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. |
| Misalnya: - Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
- Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
- Surabaya, 10 mei 1960
- Kuala Lumpur, Malaysia
| 8. | Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. |
| Misalnya: - Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
| 9. | Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. |
| Misalnya: W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4. | 10. | Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. |
| Misalnya: - B. Ratulangi, S.E.
- Ny. Khadijah, M.A.
| 11. | Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. |
| Misalnya: - 12,5 m
- Rp12,50
| 12. | Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. (Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab V, Pasal F.) |
| Misalnya - Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
- Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih.
- Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
|
| Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma: - Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.
| 13. | Tanda koma dapat dipakai—untuk menghindari salah baca—di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. |
| Misalnya: - Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
- Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.
|
| Bandingkan dengan: - Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
- Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.
| 14. | Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. |
| Misalnya: - "Di mana Saudara tinggal?" tanya Karim.
- "Berdiri lurus-lurus!" perintahnya.
|
C. Tanda Titik Koma (;)1. | Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. |
| Misalnya: - Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
| 2. | Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. |
| Misalnya: - Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran "Pilihan Pendengar".
|
D. Tanda Titik Dua (:)1a. | Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. |
| Misalnya: - Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
- Hanya ada dua pilihan bagi pejuang kemerdekaan itu: hidup atau mati.
| 1b. | Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan |
| Misalnya: - Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
- Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan.
| 2. | Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. |
| Misalnya: a. | Ketua Sekretaris Bendahara | : : : | Ahmad Wijaya S. Handayani B. Hartawan |
b. | Tempat Sidang Pengantar Acara Hari Waktu | : : : : | Ruang 104 Bambang S. Senin 09.30 |
| 3. | Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. |
| Misalnya: |
| Ibu | : | (meletakkan beberapa kopor) "Bawa kopor ini, Mir!" | Amir | : | "Baik, Bu." (mengangkat kopor dan masuk) | Ibu | : | "Jangan lupa. Letakkan baik-baik!" (duduk di kursi besar) |
| 4. | Tanda titik dua dipakai: (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. |
| Misalnya: - Tempo, I (1971), 34:7
- Surah Yasin:9
- Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
- Tjokronegoro, Sutomo, Tjukupkah Saudara membina Bahasa Persatuan Kita?, Djakarta: Eresco, 1968.
|
E. Tanda Hubung (–)1. | Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris. |
| Misalnya: - Di samping cara-cara lama itu ada ju-
- ga cara yang baru.
|
| Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau pangkal baris. |
| Misalnya: - Beberapa pendapat mengenai masalah itu
- telah disampaikan ....
- Walaupun sakit, mereka tetap tidak mau
- beranjak ....
- atau
- Beberapa pendapat mengenai masalah
- itu telah disampaikan ....
- Walaupun sakit, mereka tetap tidak
- mau beranjak ....
- bukan
- Beberapa pendapat mengenai masalah i-
- tu telah disampaikan ....
- Walaupun sakit, mereka tetap tidak ma-
- u beranjak ....
| 2. | Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dibelakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. |
| Misalnya: - Kini ada cara yang baru untuk meng-
- ukur panas.
- Kukuran baru ini memudahkan kita me-
- ngukur kelapa.
- Senjata ini merupakan alat pertahan-
- an yang canggih.
|
| Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris. | 3. | Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. |
| Misalnya: - anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan.
|
| Angka 2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan. | 4. | Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. |
| Misalnya: - p-a-n-i-t-i-a
- 8-4-1973
| 5. | Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata. |
| Misalnya: - ber-evolusi
- dua puluh lima-ribuan (20 x 5000)
- tanggung jawab-dan kesetiakawanan-sosial
|
| Bandingkan dengan: - be-revolusi
- dua-puluh-lima-ribuan (1 x 25000)
- tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial
| 6. | Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap |
| Misalnya - se-Indonesia, se-Jawa Barat, hadiah ke-2, tahun 50-an, mem-PHK-kan, hari-H, sinar-X, Menteri-Sekretaris Negara
| 7. | Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. |
| Misalnya: - di-smash, pen-tackle-an
|
F. Tanda Pisah (—)1. | Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. |
| Misalnya: - Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
| 2. | Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. |
| Misalnya: - Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah persepsi kita tentang alam semesta.
| 3. | Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau 'sampai dengan'. |
| Misalnya: - 1910—1945
- tanggal 5—10 April 1970
- Jakarta—Bandung
|
Catatan: - Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.
|
G. Tanda Elipsis (...)1. | Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. |
| Misalnya: - Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
| 2. | Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. |
| Misalnya: - Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
|
Catatan: - Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat.
- Misalnya:
- Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....
|
H. Tanda Tanya (?)1. | Tanda tanya dipakai pada akhir tanya. |
| Misalnya: - Kapan ia berangkat?
- Saudara tahu, bukan?
| 2. | Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. |
| Misalnya: - Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
- Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
|
I. Tanda Seru (!)Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. | Misalnya: - Alangkah seramnya peristiwa itu!
- Bersihkan kamar itu sekarang juga!
- Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan anak-istrinya!
- Merdeka!
|
J. Tanda Kurung ((...))1. | Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. |
| Misalnya: - Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
| 2. | Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. |
| Misalnya: - Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
- Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
| 3. | Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. |
| Misalnya: - Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).
- Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.
| 4. | Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. |
| Misalnya: - Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
|
K. Tanda Kurung Siku ([...])1. | Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. |
| Misalnya: - Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
| 2. | Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. |
| Misalnya: - Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
|
L. Tanda Petik ("...")1. | Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. |
| Misalnya: - "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
- Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
| 2. | Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. |
| Misalnya: - Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
- Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" diterbitkan dalam Tempo.
- Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
| 3. | Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. |
| Misalnya: - Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
- Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".
| 4. | Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. |
| Misalnya: - Kata Tono, "Saya juga minta satu."
| 5. | Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. |
| Misalnya: - Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
- Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
|
Catatan: - Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
|
M. Tanda Petik Tunggal ('...')1. | Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. |
| Misalnya: - Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
- "Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.
| 2. | Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. (Lihat pemakaian tanda kurung, Bab V, Pasal J.) |
| Misalnya:
|
N. Tanda Garis Miring (/)1. | Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. |
| Misalnya: - No. 7/PK/1973
- Jalan Kramat III/10
- tahun anggaran 1985/1986
| 2. | Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap. |
| Misalnya: dikirimkan lewat darat/laut | (dikirimkan lewat darat atau laut) | harganya Rp25,00/lembar | (harganya Rp25,00 tiap lembar) |
|
O. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. | Misalnya: Ali 'kan kusurati. | ('kan = akan) | Malam 'lah tiba. | ('lah = telah) | 1 Januari '88 | ('88 = 1988) |
|
|
|
|
|
|